Selasa, 28 April 2009

Profil Laut Indonesia


Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,6 juta km 2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya, terutama perikanan laut yang cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitasnya. Selain itu Indonesia tetap berhak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam di laut lepas di luar batas 200 mil laut ZEE, serta pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam dasar laut perairan internasional di luar batas landas kontinen.Nampak bahwa kepentingan pembangunan ekonomi di Indonesia lebih memanfaatkan potensi sumberdaya daratan daripada potensi sumberdaya perairan laut.

Memperhatikan konfigurasi Kepulauan Indonesia serta letaknya pada posisi silang yang sangat strategis, juga dilihat dari kondisi lingkungan serta kondisi geologinya, Indonesia memiliki 5 ( lima ) keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, yaitu :

• Marine Mega Biodiversity ; wilayah perairan Indonesia memiliki keragaman hayati yang tidak ternilai baik dari segi komersial maupun saintifiknya yang harus dikelola dengan bijaksana.

Plate Tectonic ; Indonesia merupakan tempat pertemuan tiga lempeng tektonik, sehingga wilayah tersebut kaya akan kandungan sumberdaya alam dasar laut, namun juga merupakan wilayah yang relatif rawan terhadap terjadinya bencana alam.

Dynamic Oceanographic and Climate Variability , perairan Indonesia merupakan tempat melintasnya aliran arus lintas antara samudera Pasifik dan samudera Indonesia, sehingga merupakan wilayah yang memegang peranan penting dalam sistem arus global yang menentukan variabilitas iklim nasional, regional dan global dan berpengaruh terhadap distibusi dan kelimpahan sumberdaya hayati.

• Indonesia dengan konsep Wawasan Nusantara, sebagaimana diakui dunia internasional sesuai dengan hukum laut internasional (UNCLOS 82), memberikan konsekuensi kepada negara dan rakyat Indonesia untuk mampu mengelola dan memanfaatkannya secara optimal dengan tetap memperhatikan hak-hak tradisional dan internasional.

• Indonesia sebagai negara kepulauan telah menetapkan alur perlintasan pelayaran internasional, yaitu yang dikenal dengan Alur Lintas Kepulauan Indonesia (ALKI), hal ini mengharuskan kita untuk mengembangkan kemampuan teknik pemantauannya serta kemampuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.

Pembangunan kelautan dan perikanan dimasa datang diharapkan menjadi sektor andalan dalam menopang perekonomian negara dalam pemberdayaan masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan. Menyadari hal tersebut, maka peran ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan dan perikanan menjadi sangat penting dan perlu dioptimalkan serta diarahkan agar mampu melaksanakan riset yang bersifat strategis yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat luas terutama oleh para pelaku industri dan masyarakat pesisir pada umumnya.

Daftar puncak gunung tertinggi di dunia

Berikut adalah daftar puncak gunung tertinggi di dunia:

  1. Everest, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 29,035 ft / 8,850 m.
  2. K2 (Godwin Austen), pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 28,250 ft / 8,611 m.
  3. Kangchenjunga, pegunungan Himalaya, India/Nepal, 28,169 ft / 8,586 m.
  4. Lhotse I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,940 ft / 8,516 m.
  5. Makalu I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,766 ft / 8,463 m.
  6. Cho Oyu, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 26,864 ft / 8,188 m.
  7. Dhaulagiri, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,795 ft / 8,167 m.
  8. Manaslu I, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,781 ft / 8,163 m.
  9. Nanga Parbat, pegunungan Himalaya, Pakistan, 26,660 ft / 8,125 m.
  10. Annapurna, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,545 ft / 8,091 m.
  11. Gasherbrum I, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,470 ft / 8,068 m.
  12. Puncak Broad, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,400 ft / 8,047 m.
  13. Gasherbrum II, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,360 ft / 8,035 m.
  14. Shishapangma (Gosainthan), pegunungan Himalaya, Tibet, 26,289 ft / 8,013 m.
  15. Annapurna II, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,041 ft / 7,937 m.
  16. Gyachung Kang, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,910 ft / 7,897 m.
  17. Distaghil Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,858 ft / 7,882 m.
  18. Himalchuli, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,801 ft / 7,864 m.
  19. Nuptse, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,726 ft / 7,841 m.
  20. Nanda Devi, pegunungan Himalaya, India, 25,663 ft / 7,824 m.
  21. Masherbrum, pegunungan Karakoram, Kashmir, 25,660 ft / 7,821 m.
  22. Rakaposhi, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,551 ft / 7,788 m.
  23. Kanjut Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,461 ft / 7,761 m.
  24. Kamet, pegunungan Himalaya, India/Tibet, 25,446 ft / 7,756 m.
  25. Namcha Barwa, pegunungan Himalaya, Tibet, 25,445 ft / 7,756 m.
  26. Gurla Mandhata, pegunungan Himalaya, Tibet, 25,355 ft / 7,728 m.
  27. Ulugh Muztagh, Kunlun, Tibet, 25,340 ft / 7,723 m.
  28. Kungur, Muztagh Ata, China, 25,325 ft / 7,719 m.
  29. Tirich Mir, Hindu Kush, Pakistan, 25,230 ft / 7,690 m.
  30. Saser Kangri, pegunungan Karakoram, India, 25,172 ft / 7,672 m.
  31. Makalu II, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,120 ft / 7,657 m.
  32. Minya Konka (Gongga Shan), pegunungan Daxue, China, 24,900 ft / 7,590 m.
  33. Kula Kangri, pegunungan Himalaya, Bhutan, 24,783 ft / 7,554 m.
  34. Chang-tzu, pegunungan Himalaya, Tibet, 24,780 ft / 7,553 m.
  35. Muztagh Ata, pegununganMuztagh Ata, China, 24,757 ft / 7,546 m.
  36. Skyang Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 24,750 ft / 7,544 m.
  37. Puncak Ismail Samani (dulu Puncak Stalin dan Puncak Komunis), pegunungan Pamir Tajikistan, 24,590 ft / 7,495 m.
  38. Puncak Jongsong, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,472 ft / 7,459 m.
  39. Puncak Pobeda, Tien Shan, Kyrgyzstan, 24,406 ft/ 7,439 m.
  40. Sia Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 24,350 ft / 7,422 m.
  41. Puncak Haramosh, pegunungan Karakoram, Pakistan, 24,270 ft / 7,397 m.
  42. Istoro Nal, pegunungan Hindu Kush, Pakistan, 24,240 ft / 7,388 m.
  43. Puncak Tent, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,165 ft / 7,365 m.
  44. Chomo Lhari, pegunungan Himalaya, Tibet/Bhutan, 24,040 ft / 7,327 m.
  45. Chamlang, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,012 ft / 7,319 m.
  46. Kabru, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,002 ft / 7,316 m.
  47. Alung Gangri, pegunungan Himalaya, Tibet, 24,000 ft / 7,315 m.
  48. Baltoro Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 23,990 ft / 7,312 m.
  49. Muztagh Ata (K-5), pegununganKunlun, China, 23,890 ft / 7,282 m.
  50. Mana, pegunungan Himalaya, India, 23,860 ft / 7,273 m.
  51. Baruntse, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,688 ft / 7,220 m.
  52. Puncak Nepal, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,500 ft / 7,163 m.
  53. Amne Machin, pegununganKunlun, China, 23,490 ft / 7,160 m.
  54. Gauri Sankar, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 23,440 ft / 7,145 m.
  55. Badrinath, pegunungan Himalaya, India, 23,420 ft / 7,138 m.
  56. Nunkun, pegunungan Himalaya, Kashmir, 23,410 ft / 7,135 m.
  57. Puncak Lenin, pegunungan Pamir, Tajikistan/Kyrgyzstan, 23,405 ft / 7,134 m.
  58. Pyramid, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,400 ft / 7,132 m.
  59. Api, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,399 ft / 7,132 m.
  60. Pauhunri, pegunungan Himalaya, India/China, 23,385 ft / 7,128 m.
  61. Trisul, pegunungan Himalaya, India, 23,360 ft / 7,120 m.
  62. Puncak Korzhenevski, pegunungan Pamir, Tajikistan, 23,310 ft / 7,105 m.
  63. Kangto, pegunungan Himalaya, Tibet, 23,260 ft / 7,090 m.
  64. Nyainqentanglha, Nyainqentanglha Shan, China, 23,255 ft / 7,088 m.
  65. Trisuli, pegunungan Himalaya, India, 23,210 ft / 7,074 m.
  66. Dunagiri, pegunungan Himalaya, India, 23,184 ft / 7,066 m.
  67. Puncak Revolution, pegunungan Pamir, Tajikistan, 22,880 ft / 6,974 m.
  68. Aconcagua, pegunungan Andes, Argentina, 22,834 ft / 6,960 m.
  69. Ojos del Salado, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,664 ft / 6,908 m.
  70. Bonete, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,546 ft / 6,872 m.
  71. Ama Dablam, pegunungan Himalaya, Nepal, 22,494 ft / 6,856 m.
  72. Tupungato, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,310 ft / 6,800 m.
  73. Puncak Moscow, pegunungan Pamir, Tajikistan, 22,260 ft / 6,785 m.
  74. Pissis, pegunungan Andes, Argentina, 22,241 ft / 6,779 m.
  75. Mercedario, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,211 ft / 6,770 m.
  76. Huascarán, pegunungan Andes, Peru, 22,205 ft / 6,768 m.
  77. Llullaillaco, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,057 ft / 6,723 m.
  78. El Libertador, pegunungan Andes, Argentina, 22,047 ft / 6,720 m.
  79. Cachi, pegunungan Andes, Argentina, 22,047 ft / 6,720 m.
  80. Kailas, pegunungan Himalaya, Tibet, 22,027 ft / 6,714 m.
  81. Incahuasi, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 21,720 ft / 6,620 m.
  82. Yerupaja, pegunungan Andes, Peru, 21,709 ft / 6,617 m.
  83. Kurumda, pegunungan Pamir, Tajikistan, 21,686 ft / 6,610 m.
  84. Galan, pegunungan Andes, Argentina, 21,654 ft / 6,600 m.
  85. El Muerto, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 21,463 ft / 6,542 m.
  86. Sajama, pegunungan Andes, Bolivia, 21,391 ft / 6,520 m.
  87. Nacimiento, pegunungan Andes, Argentina, 21,302 ft / 6,493 m.
  88. Illampu, pegunungan Andes, Bolivia, 21,276 ft / 6,485 m.
  89. Illimani, pegunungan Andes, Bolivia, 21,201 ft / 6,462 m.
  90. Coropuna, pegunungan Andes, Peru, 21,083 ft / 6,426 m.
  91. Laudo, pegunungan Andes, Argentina, 20,997 ft / 6,400 m.
  92. Ancohuma, pegunungan Andes, Bolivia, 20,958 ft / 6,388 m.
  93. Cuzco, pegunungan Andes, Peru, 20,945 ft / 6,384 m.
  94. Ausangate (Toro), pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,932 ft / 6,380 m.
  95. Tres Cruces, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,853 ft / 6,356 m.
  96. Huandoy, pegunungan Andes, Peru, 20,852 ft / 6,356 m.
  97. Parinacota, pegunungan Andes, Bolivia/Chili, 20,768 ft / 6,330 m.
  98. Tortolas, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,745 ft / 6,323 m.
  99. Chimborazo, pegunungan Andes, Ecuador, 20,702 ft / 6,310 m.
  100. Ampato, pegunungan Andes, Peru, 20,702 ft 6,310 m.
  101. El Condor, pegunungan Andes, Argentina, 20,669 ft / 6,300 m.
  102. Salcantay, pegunungan Andes, Peru, 20,574 ft / 6,271 m.
  103. Huancarhuas, pegunungan Andes, Peru, 20,531 ft / 6,258 m.
  104. Famatina, pegunungan Andes, Argentina, 20,505 ft / 6,250 m.
  105. Pumasillo, pegunungan Andes, Peru, 20,492 ft / 6,246 m.
  106. Solo, pegunungan Andes, Argentina, 20,492 ft / 6,246 m.
  107. Polleras, pegunungan Andes, Argentina, 20,456 ft / 6,235 m.
  108. Pular, pegunungan Andes, Chili, 20,423 ft / 6,225 m.
  109. Chañi, pegunungan Andes, Argentina, 20,341 ft / 6,200 m.
  110. McKinley (Denali), pegununganAlaska, Alaska, 20,341 ft / 6,200 m.
  111. Aucanquilcha, pegunungan Andes, Chili, 20,295 ft / 6,186 m.
  112. Juncal, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,276 ft / 6,180 m.
  113. Negro, pegunungan Andes, Argentina, 20,184 ft / 6,152 m.
  114. Quela, pegunungan Andes, Argentina, 20,128 ft / 6,135 m.
  115. Condoriri, pegunungan Andes, Bolivia, 20,095 ft / 6,125 m.
  116. Palermo, pegunungan Andes, Argentina, 20,079 ft / 6,120 m.
  117. Solimana, pegunungan Andes, Peru, 20,068 ft / 6,117 m.
  118. San Juan, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,049 ft / 6,111 m.
  119. Sierra Nevada, pegunungan Andes, Argentina, 20,023 ft / 6,103 m.
  120. Antofalla, pegunungan Andes, Argentina, 20,013 ft / 6,100 m.
  121. Marmolejo, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,013 ft / 6,100 m.

Gunung Fuji


Fuji-san terkenal akan keindahan bentuknya. Ada banyak gunung tinggi di seluruh dunia, bahkan banyak yang lebih tinggi. Tapi bentuknya yang begitu ‘rapi’, sangat jarang ditemui. Fuji-san adalah sebuah puncak tunggal, di kanan kirinya tidak ada puncak-puncak lain. Bentuknya seperti gambar pemandangan yang dilukis anak kecil. Segitiga sempurna yang menjulang dari garis horison bumi. Puncaknya selalu diselimuti salju. Salju terakhir dari musim dingin tahun sebelumnya dan salju pertama dari musim dingin berikutnya, susul menyusul.


Keindahan Fuji-san sudah sering diabadikan sejak dahulu kala. Katsushika Hokusai, pelukis terkenal di jaman Edo, mabuk oleh keindahannya dan membuat tiga puluh enam lukisan berseri yang kesemuanya menyombongkan keanggunan gunung ini. Ada wajah Fuji-san yang memerah, memantulkan sinar matahari sore, ada Fuji-san kecil yang tersembunyi di balik gelora ombak, dan ada pula Fuji-san yang mengawasi para petani bekerja, layaknya seorang mandor yang tidak pernah lalai. Seri lukisan ini rampung pada tahun 1831. Namun karena begitu digemari, Katsushika Hokusai menambahkan lagi sepuluh lukisan ke dalam seri ini. Lukisan-lukisan ini mengalir ke Eropa dan memberikan pengaruh pada musisi besar Claude Debussy dan pelukis kenamaan Van Gogh dalam berkarya.

Pemerintah Daerah Shizuoka dan Yamanashi Perfecture mencoba mendaftarkan Fuji-san ke UNESCO untuk memperoleh gelar World Nature Heritage atau Warisan Alam Dunia. Namun kondisi alam Fuji-san yang kotor membuat namanya tercoreng dari daftar kandidat pada tahun 2003. Enggan menyerah, Fuji-san kembali didaftarkan pada kategori yang berbeda. Pada tahun 2007, Fuji-san resmi menyandang label World Culture Heritage atau Warisan Budaya Dunia. Fakta bahwa Fuji-san merupakan tempat sakral bagi nenek moyang bangsa Jepang diakui dunia.

Sejujurnya, Fuji-san memang tidak layak dimasukkan ke dalam Warisan Alam Dunia. Kepopulerannya menenggelamkan. Pengunjung yang begitu banyak telah menodai Fuji-san. Pada tahun 2007, tidak kurang dari 180 ribu pendaki yang menjejakkan kakinya di sana. Bayangkan betapa banyaknya sepatu yang menggunduli rumput yang dilewati.

Pendakian ke puncak Fuji-san tidak sama dengan pendakian ke puncak-puncak gunung di Indonesia yang relatif lebih perawan. Di Gunung Papandayan ada area perkemahan. Di Fuji-san kita bisa bermalam di penginapan. Di Gunung Lawu kita harus membakar kayu untuk menghangatkan diri. Di Fuji-san ada pemanas dengan bahan bakar minyak tanah. Di Gunung Ciremai energi pendaki dikuras oleh kontur gunung yang naik turun. Di Fuji-san ada tangga.

Ada gula ada semut. Fuji-san terlalu komersil. Untuk duduk dan menikmati hangatnya pemanas pun kita harus bayar. Tarifnya lebih murah sedikit dibanding kalau kita ingin berbaring di tikar. Untuk ke WC umum pun kita harus merogoh kocek. Kadang, kekejaman alam kadang membuat pendaki kehilangan nyali dan ingin bersembunyi sebentar dalam bangunan yang ada. Tapi tidak jarang mereka malah disambut dinginnya manusia. Penginapan penuh ! Tidak ada tempat ! Makanan hanya untuk tamu menginap !

Di lain pihak, keberadaan manusia yang begitu banyaknya membuat pengelola penginapan berusaha lebih bersahabat dengan alam. Kita bisa menemukan WC umum yang tidak menggunakan air sama sekali. Limbah kotoran didaur ulang oleh mikroba tanpa mengumbar bau tak sedap. Kearifan lingkungan khas Jepang.

Semakin dekat ke puncak, jalur pendakian semakin menyempit. Dari pos 9 ke atas, pendaki harus menaklukkan tangga yang sempit dan curam. Tentu saja bisa menyalib lewat sayap kanan dan kiri, tapi medan berpasir yang licin membuat para pendaki yang sudah kelelahan rela mengantri di tangga. Terdengar aneh memang, tapi begitulah kenyataannya. Pada peak season, tidak mustahil kalau para pendaki harus berdiri di tempat dan mengantri untuk maju dengan hidung menempel pada ransel pendaki di depannya.

Terlalu tereksploitasi. Itulah Fuji-san. Tapi mungkin begitu lebih baik. Daripada terlupakan dan diabaikan.

(gambar: salah satu karya Katsushika Hokusai)
Kesehatan Mental Remaja

Dalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan remaja ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19 tahun pada wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan adalah karena dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.

Kesulitan dan persoalan yang muncul pada fase remaja ini bukan hanya muncul pada diri remaja itu sendiri melainkan juga pada orangtua, guru dan masyarakat. Dimana dapat kita lihat seringkali terjadi pertentangan antara remaja dengan orangtua, remaja dengan guru bahkan dikalangan remaja itu sendiri.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Secara singkat dapat dijelaskan bahwa keberadaan remaja yang ada di antara dua persimpangan fase perkembanganlah (fase interim) yang membuat fase remaja penuh dengan kesukaran dan persoalan. Dapat dipastikan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan transisi atau peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain seringkali mengalami gejolak dan goncangan yang terkadang dapat berakibat buruk bahkan fatal (menyebabkan kematian).(Syah, 2001)
Namun, pada dasarnya semua kesukaran dan persoalan yang muncul pada fase perkembangan remaja ini dapat diminimalisir bahkan dihilangkan, jika orangtua, guru dan masyarakat mampu memahami perkembangan jiwa, perkembangan kesehatan mental remaja dan mampu meningkatkan kepercayaan diri remaja.Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa.
Seringkali orangtua mencampuri urusan-urusan pribadi anaknya yang sudah remaja dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, “Dimana kamu semalam?”, “Dengan siapa kamu pergi?”, “Apa yang kamu tonton?” dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut pada dasarnya ditujukan oleh orangtua adalah karena kepedulian orangtua terhadap keberadaan dan keselamatan anak remajanya. Namun ditelinga dan dipersepsi anak pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti introgasi seorang polisi terhadap seorang criminal yang berhasil ditangkap.
Menurut pandangan para ahli psikologi keluarga atau orangtua yang baik adalah orangtua yang mampu memperkenalkan kebutuhan remaja berikut tantangan-tantangannya untuk bisa bebas kemudian membantu dan mensupportnya secara maksimal dan memberikan kesempatan serta sarana-sarana yang mengarah kepada kebebasan. Selain itu remaja juga diberi dorongan untuk memikul tanggung jawab, mengambil keputusan, dan merencanakan masa depannya. Namun, proses pemahaman ini tidak terjadi secara cepat, perlu kesabaran dan ketulusan orangtua di dalam membimbing dan mengarahkan anak remajanya.
Selanjutnya para pakar psikologi menyarankan strategi yang paling bagus dan cocok dengan remaja adalah strategi menghormati kecenderungannya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian orangtua kepada mereka. Strategi ini selain dapat menciptakan iklim kepercayaan antara orangtua dan anak, dapat juga mengajarkan adaptasi atau penyesuaian diri yang sehat pada remaja. Hal ini sangat membantu perkembangan, kematangan, dan keseimbangan jiwa remaja. (Mahfuzh, 2001)
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa remaja tidak selalu dapat tertangani secara baik. Pada fase ini di satu sisi remaja masih menunjukkan sifat kekanak-kanakan, namun di sisi lain dituntut untuk bersikap dewasa oleh lingkungannya. Sejalan dengan perkembangan sosialnya, mereka lebih konformitas pada kelompoknya dan mulai melepaskan diri dari ikatan dan kebergantungan kepada orangtuanya, dan sering menunjukkan sikap menantang otoritas orangtuanya.
Remaja yang salah penyesuaian dirinya terkadang melakukan tindakan-tindakan yang tidak realistis, bahkan cenderung melarikan diri dari tanggung jawabnya. Perilaku mengalihkan masalah yang dihadapi dengan mengkonsumsi minuman beralkohol banyak dilakukan oleh kelompok remaja, bahkan sampai mencapai tingkat ketergantungan penyalahgunaan obat terlarang dan zat adiktif.
Berkaitan dengan pelepasan tangung jawab, dikalangan remaja juga sering dijumpai banyak usaha untuk bunuh diri. di Negara-negara maju, seperti Amerika, Jepang, Selandia Baru, masalah bunuh diri dikalangan remaja berada pada tingkat yang memprihatinkan. Sedangkan dinegara berkembang seperti Indonesia, perilaku tidak sehat remaja yang beresiko kecelakaan juga banyak dilakukan remaja, seperti berkendaraan secara ugal-ugalan. Hal lain yang menjadi persoalan penting dikalangan remaja disemua negara adalah, meningkatnya angka delinkuensi. Perilaku tersebut misalnya keterlibatan remaja dalam perkelahian antar sesame, kabur dari rumah, melakukan tindakan kekerasan, dan berbagai pelanggaran hukum, adalah umum dilakukan oleh remaja.
Kesehatan mental masyarakat pada dasarnya tercermin dari segi-segi kesehatan mental remaja. Makin tinggi angka delikuensi, bunuh diri remaja, penggunaan obat dan ketergantungan pada zat adiktif, berarti kesehatan mental masyarakat makin rendah.Usaha bimbingan kesehatan mental sangat penting dilakukan dikalangan remaja, dalam bentuk program-program khusus, seperti peningkatan kesadaran terhadap kesehatan mental, penyuluhan tentang kehidupan berumah tangga, hidup secara sehat dan pencegahan penggunaan zat-zat adiktif, serta penyuluhan tentang pencegahan terhadap HIV/AIDS, dan sejenisnya.
Program kesehatan mental remaja ini dapat dilakukan melalui institusi-institusi formal remaja, seperti sekolah, dan dapat pula melalui intervensi-intervensi lain seperti program-program kemasyarakatan, atau program-program yang dibuat khusus untuk kelompok remaja.

Rabu, 14 Januari 2009

remaja cute

jika cinta datang dari mata
entah mengapa ku mencintaimu yang tak tampak olehku
jika cinta datang dari harta aku tak sanggup berikan padamu
aku mencintaimu tanpa ragu
kata yang pernah ku tahu adalah "I"
kata yang manis yang pernah ku dengar adalah "LOVE"
dan orang yang ku ingat dan tak kan pernah terlupakan adalah "YOU"



sebuah cinta tak akan hadir dengan suatu paksaan
namun cinta kan hadir karena kekuatan hati
cinta tak selalu hadir dengan harta
namun cinta hadir karena pengorbanan dan kesetiaan